Stainless steel adalah paduan logam yang sangat disukai untuk peralatan dapur, selain berpenampilan menarik, tahan korosi, berkekuatan tinggi dan mudah dalam perawatan juga tidak mempengaruhi rasa makanan. Permukaan peralatan stainless steel yang mudah dibersihkan, minimal pemeliharaan dan daur ulang juga berkontribusi terhadap popularitas stainless steel. Karena merupakan sebuah paduan logam, maka unsur utama dalam stainless steel adalah Kromium dan Besi. Selain itu stainless steel sering disebut juga dengan baja tahan karat karena tahan terhadap noda karat.
Adapun sifat-sifat fisik dari stainless steel adalah :
- Bahan yang memiliki kekerasan dan keuletan tinggi
- Tahan terhadap oksidasi dan korosi (dalam bahasa sehari-hari adalah perkaratan)
Meskipun banyak keuntungan dalam menggunakan peralatan ber bahan stainless steel , tidak menutup kemungkinan juga timbul kerusakan-kerusakan pada stainless steel. Kerusakan bisa dikarenakan oleh :
- Kerusakan alami : bisa terjadi korosi akibat sensitif tehadap asam klorida
- Kerusakan karena manusia : bisa penyok atau goresan
Diatas sudah dijelaskan bahwa stainless steel merupakan baja tahan karat. Tetapi selalu saja pada prakteknya ada noda-noda karat yang bisa terjadi di stainless steel. Karat yang terus menerus dipelihara tentu akan menyebabkan korosi pada bahan tersebut. Contoh korosi pada stainless steel :
- Uniform Corrosion, rusaknya seluruh atau sebagian permukaan bahan secara merata akan berkurang/aus. Korosi ini terjadi umumnya disebabkan oleh cairan atau larutan asam kuat maupun alkali panas. Asam hidroklorit dan asam hidrofluor adalah lingkungan yang perlu dihindari apalagi dikombinasikan dengan temperatur serta konsentrasi yang cukup tinggi. Korosi uniform yang menyebabkan berkurangnya dimensi permukaan benda secara merata.
- Pitting Corrosion, awalnya terlihat kecil dipermukaan, tetapi semakin membesar pada bagian dalam Stainless Steel. Korosi ini terjadi pada beberapa kondisi pada lingkungan dengan pH rendah, temperature moderat, serta konsentrasi klorida yang cukup tinggi. Umumnya Stainless Steel berkadar Krom (Cr), Molybdenum (Mo) dan Nitrogen (N) yang tinggi cenderung lebih tahan terhadap pitting corrosion. Korosi ini sangat berbahaya karena menyerang permukaan dan penampakan visualnya sangat kecil, sehingga sulit untuk diatasi dan dicegah terutama pada pipa-pipa bertekanan tinggi.
Untuk itulah demi menjaga karakteristik dan mempertahankan sifat dari bahan stainless steel ini agar tetap bertahan lama, berpenampilan menarik dan bebas dari kerusakan-kerusakan (korosi) perlu adanya perawatan/pemeliharaan secara rutin. Perawatan rutin sebenernya cukup dilakukan dengan menjaga kebersihan agar terhindar dari karat-karat yang timbul.
CV. ADHY NUGROHO sudah berpengalaman dalam kebersihan stainless steel dalam 5 tahun ini, dan berkomitmen turut menjaga bahan-bahan yang merupakan aset berharga dari sebuah industri, pabrik, perhotelan dan rumah sakit.